fbpx Skip to content

Pendaftaran: 0813-2648-2355 (KB, TK, SD) | 0813-2648-2388 (SMP)
Email: info@kalamkudus.sch.id

Together we do better Parent-School Partnership

Kolaborasi guru dan orang tua untuk memberikan pengalaman belajar yang terbaik bagi anak.

Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan..

Efesus 6:4

Berdua lebih baik dari pada seorang diri, karena mereka menerima upah yang baik dalam jerih payah mereka. Karena kalau mereka jatuh, yang seorang mengangkat temannya, tetapi wai orang yang jatuh, yang tidak mempunyai orang lain untuk mengangkatnya! Juga kalau orang tidur berdua, mereka menjadi panas, tetapi bagaimana seorang saja dapat menjadi panas? Dan bilamana seorang dapat dialahkan, dua orang akan dapat bertahan. Tali tiga lembar tak mudah diputuskan.

Pengkhotbah 4:9-12

Apa itu Parent-School Partnership (PSP)?

PSP adalah kemitraan antara orang tua dan sekolah, yaitu kerjasama antara guru dan orang tua yang diarahkan untuk membantu perkembangan (development), proses belajar (learning), dan kesejahteraan anak (well-being). 

Mengapa PSP penting?

  1. Perkembangan yang utuh (Holistic Development). PSP memiliki peran krusial dalam perkembangan anak dalam seluruh aspek, baik secara spiritual/kerohanian, sosial, emosi dan fisik, dan akademik.
  2. Mendukung pendidikan (proses belajar) anak (Supporting Learning). Orang tua dan sekolah dapat bekerjasama untuk menciptakan lingkungan dan suasana belajar yang mendukung, baik di rumah ataupun  di sekolah. Ini sangat penting untuk memberikan pengalaman belajar yang semakin lebih baik.
  3. Memperkuat komunikasi (Enhanced Communication). Melalui komunikasi yang efektif, orang tua dan guru dapat bertukar informasi tentang kemajuan dan kebutuhan anak. Hal ini akan menolong orang tua untuk terus terlibat dalam proses pendidikan anak-anak mereka.
  4. Meningkatkan keterlibatan/keaktifan anak dalam proses belajar (Increased Engagement). Anak-anak akan merasa didukung dan termotivasi saat orang tua mereka terlibat aktif dalam pendidikan mereka. Ini akan mendorong anak-anak untuk terlibat aktif dalam proses belajar dan kegiatan di sekolah.
  5. Dukungan yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan anak (Tailored Support). Kerjasama guru dan orang tua akan menolong untuk mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan khusus yang diperlukan oleh anak-anak. Selanjutnya sekolah dan orang tua dapat bersama-sama merancang dan memberikan dukungan sesuai kondisi anak untuk mengatasi kesulitan-kesulitan dalam hal akademik, sosial, emosional dst.
  6. Membangun komunitas sekolah (Building Community). PSP mendorong terbangunnya komunitas sekolah yang kuat — seluruh stakholder baik orang tua, guru, pimpinan dan murid —saling terhubung dan dihargai. Ini akan mendorong terbentuknya budaya sekolah yang positif dan meningkatkan kesejahteraan (well-being).
  7. Keberhasilan/sukses jangka panjang (Long-Term Success). PSP akan memberikan dampak yang positif terhadap hasil dan prestasi yang diraih oleh murid seperti kehadiran, prestasi akademik, bahkan juga untuk pendidikan lanjut, kuliah dan pekerjaan/pelayanan.

Elemen Kunci PSP

Berikut beberapa elemen kunci yang dibutuhkan untuk membangun kerjasama orang tua dan sekolah yang kuat:

  1. Komunikasi (Communication). Komunikasi yang terbuka dan terjalin baik (sering) sangat esensial.
  2. Keterlibatan (Involvement). Orang tua terlibat dalam aktivitas sekolah baik seminar/konferensi (parenting), acara-acara sekolah seperti KK Fair, KKHF, charity dan sebagainya.
  3. Dukungan (Support). Sekolah membantu menyediakan sarana/resources misal seminar/workshop parenting, informasi tentang perkembangan anak, materi-materi edukasi.
  4. Tujuan bersama (Shared Goals). Kejelasan hal-hal yang menjadi tujuan bersama. SKKK memiliki visi, misi, nilai dan SMART framework yang menjadi dasar untuk membangun tujuan bersama.
  5. Saling Menghargai dan Percaya (Respect and Trust). Orang tua dan sekolah membangun hubungan yang didasari atas sikap saling menghargai dan percaya.
  6. Mengatasi Masalah (Problem-Solving). Saat terjadi situasi atau kesulitan baik secara akademik, perilaku, emosi, sosial, sekolah dan orang tua duduk bersama untuk menemukan dan memberikan jalan keluar terbaik, dan jika dibutuhkan dapat mencari dukungan dari ahli (misal psikolog anak).
  7. Kelihaian Kultural (Cultural Competence). Penting untuk memahami keberagaman latar belakang budaya, nilai, dan keyakinan.

Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu. AMSAL 22:6